Masa Pandemi

Perkenalkan saya adalah salah satu mahasiswa jurusan Teknologi Informatika angkatan 2019 di Universitas Mercu Buana Yogyakarta, yang saat ini sedang menempuh semester 6. Bagi teman-teman angkatan saya terutama saya sendiri awal kuliah sangatlah menyenangkan karena pada saat itu untuk pertama kalinya kami merasakan dunia perkuliahan. Kami mulai menjalani rutinitas kuliah yang tentunya berbeda dengan rutinitas saat sekolah, dimana kami yang biasanya belajar dikelas menggunakan seragam saat kuliah diperbolehkan menggunakan pakaian bebas itu salah satu contoh perbedaaan rutinitas semasa sekolah dan diperkuliahan yang sangat membuat saya bersemangat. Perkuliahan dimulai, pada semester 1 banyak hal yang mulai saya dapatkan mulai dari teman baru, ilmu yang luas, serta banyak hal yang belum pernah saya dapatkan di masa sekolah. perkuliahan selama 1 semester berjalan lancar hingga saat kami menginjak ke semester 2 tiba tiba terjadi wabah penyakit yang mengharuskan kegiatan perkuliahan dilaksanakan secara daring.
Selama pandemi rutinitas perkuliahan kami berubah drastis dimana kami yang biasanya melaksanakan kegiatan perkuliahan di kampus tiba tiba harus serba online, tentunya tidak mudah bagi kami menyesuaikan rutinitas di masa pandemi. Kegiatan perkuliahan kami banyak terhambat mulai dari banyaknya miss comunication, terhambatnya sinyal saat zoom, dan sulitnya berdiskusi secara online, serta tidak maksimalnya materi yang kami serap sehingga tidak mudah untuk memahami materi.
Tidak terasa 5 semester kami tempuh ditengah kondisi pandemi ini, dimana kami mulai terbiasa dengan rutinitas ini. Banyak sekali hikmah dan pelajaran yang bisa saya ambil dari peristiwa pandemi yang sedang melanda Indonesia bahkan seluruh dunia. Terutama dalam perkuliahan banyak sekali yang bisa saya pelajari mulai dari tuntutan untuk mengerti serta mempelajari materi secara mandiri dan mencoba mempraktikannya secara otodidak karena keterbatasan ruang yang ada, saya juga mulai mengerti bahwa adanya keterbatasan sinyal dan ruang saya harus lebih menyadari bahwa saya tidak bisa bergantung sepenuhnya kepada dosen atau teman oleh karena itu saya harus lebih sadar bahwa saya harus berusaha sendiri.
Hingga akhirnya, setelah penantian panjang. Kasus pandemi di Indonesia dan dunia mulai membaik. dari pihak kampus mulai mengadakan rencana_rencana perkuliahan secara tatap muka tentunya dengan mematuhi kebijakan prokes dan surat edaran dari pemerintah. Dan kemudian diawal semester 6 dimulailah perkuliahan tatap muka secara terbatas, kami lega dan sangat senang karena bisa kembali belajar di ruang kelas serta bertemu dengan teman-teman yang sekian semester hanya bisa berkabar melalui media online saja. setengah semester kami tempuh secara offline namun lagi lagi kami harus melakukan perkuliahan secara online karena kurang stabilnya kondisi kesehatan dilingkungan sekitar.
Dengan adanya peristiwa ini yang mempengaruhi proses perkuliahan kami, saya menyadari bahwa perkuliahan digelar secara tatap muka atau tidak mau tidak mau saya memang harus mengusahakan segala sesuatu untuk mendapat dan memahami ilmu dan materi sebanyak banyaknya secara mandiri, karena itu semua memang akan kembali untuk diri saya sendiri.

Komentar

Postingan Populer